ADAKAH PINTU SURGA BERNAMA DHUHA
Diriwayatkan dari Abu Huroiroh rodhiyallahu anhu bahwa Nabi sholallahu alaihi wa salam bersabda :
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ: الضُّحَى، فَإِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ نَادَى مُنَادٍ: أَيْنَ الَّذِينَ كَانُوا يُدِيمُونَ عَلَى صَلَاةِ الضُّحَى؟ هَذَا بَابُكُمْ فَادْخُلُوهُ بِرَحْمَةِ اللَّهِ
Sesungguhnya di Surga ada pintu yang disebut dengan adh-Dhuha, nanti pada hari kiamat ada yang memanggil : “siapa yang senantiasa menunaikan sholat Dhuha? Ini adalah pintu kalian, silakan masuk dengan rahmat Allah.
Hadits diatas diriwayatkan oleh Imam Thabrani dalam Mu’jam Ausath (no. 5060), dan Imam Qoodhi Maaristaan dalam al-Masyaikh (no. 149) semuanya dari jalan :
سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ الْيَمَامِيُّ، عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
Sulaiman bin Daawud al-Yamaamiy, dari Yahya bin Abi Katsiir, Dari Abi Salamah, dari Abi Huroiroh rodhiyallahu anhu, dari Nabi sholallahu alaihi wa salam : “Al Hadits”.
Imam al-Haitsami dalam Majmuz Zawaid (2/339) berkata tentang hadits diatas :
رَوَاهُ الطَّبَرَانِيُّ فِي الْأَوْسَطِ، وَفِيهِ سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ الْيَمَامِيُّ أَبُو أَحْمَدَ وَهُوَ مَتْرُوكٌ.
Diriwayatkan oleh Thabrani dalam al-Ausath, didalamnya ada Sulaimaan bin Dawud al-Yamaamiy Abu Ahmad, ia perowi matruk.
Imam Al Albani dalam Silsilah Ahaadits Adh-Dhoifah (no. 392) mengatakan hadits diatas dhoif jiddan (sangat lemah). Beliau menyebutkan kelemahan ada pada Sulaiman bin Dawud sebagaimana diatas, dan Yahya bin Katsiir yang meriwayatkan dengan ‘an’anah, dimana ia adalah seorang yang mudallis (pemalsu hadits).
Oleh karenanya hadits ini tidak bisa disebarkan, sekalipun untuk fadhoilul amal (keutamaan amal), karena kedhoifannya yang parah, sebagaimana para ulama menyebutkan hadits lemah yang digunakan untuk fadhoilul amal adalah hadits yang kelemahannya ringan. Wallahu A’lam
sumber : https://ikhwahmedia.wordpress.com/2016/01/14/adakah-pintu-surga-bernama-dhuha/
The GHUROBA
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ: الضُّحَى، فَإِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ نَادَى مُنَادٍ: أَيْنَ الَّذِينَ كَانُوا يُدِيمُونَ عَلَى صَلَاةِ الضُّحَى؟ هَذَا بَابُكُمْ فَادْخُلُوهُ بِرَحْمَةِ اللَّهِ
Sesungguhnya di Surga ada pintu yang disebut dengan adh-Dhuha, nanti pada hari kiamat ada yang memanggil : “siapa yang senantiasa menunaikan sholat Dhuha? Ini adalah pintu kalian, silakan masuk dengan rahmat Allah.
Hadits diatas diriwayatkan oleh Imam Thabrani dalam Mu’jam Ausath (no. 5060), dan Imam Qoodhi Maaristaan dalam al-Masyaikh (no. 149) semuanya dari jalan :
سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ الْيَمَامِيُّ، عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
Sulaiman bin Daawud al-Yamaamiy, dari Yahya bin Abi Katsiir, Dari Abi Salamah, dari Abi Huroiroh rodhiyallahu anhu, dari Nabi sholallahu alaihi wa salam : “Al Hadits”.
Imam al-Haitsami dalam Majmuz Zawaid (2/339) berkata tentang hadits diatas :
رَوَاهُ الطَّبَرَانِيُّ فِي الْأَوْسَطِ، وَفِيهِ سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ الْيَمَامِيُّ أَبُو أَحْمَدَ وَهُوَ مَتْرُوكٌ.
Diriwayatkan oleh Thabrani dalam al-Ausath, didalamnya ada Sulaimaan bin Dawud al-Yamaamiy Abu Ahmad, ia perowi matruk.
Imam Al Albani dalam Silsilah Ahaadits Adh-Dhoifah (no. 392) mengatakan hadits diatas dhoif jiddan (sangat lemah). Beliau menyebutkan kelemahan ada pada Sulaiman bin Dawud sebagaimana diatas, dan Yahya bin Katsiir yang meriwayatkan dengan ‘an’anah, dimana ia adalah seorang yang mudallis (pemalsu hadits).
Oleh karenanya hadits ini tidak bisa disebarkan, sekalipun untuk fadhoilul amal (keutamaan amal), karena kedhoifannya yang parah, sebagaimana para ulama menyebutkan hadits lemah yang digunakan untuk fadhoilul amal adalah hadits yang kelemahannya ringan. Wallahu A’lam
sumber : https://ikhwahmedia.wordpress.com/2016/01/14/adakah-pintu-surga-bernama-dhuha/
The GHUROBA
Comments