BEDA TERM, LRT, MRT DAN MONOREL



Transportasi publik merupakan salah satu indikator utama yang menentukan maju atau tidaknya sebuah kota. Makin memadai transportasi publik sebuah kota, makin lancar mobilitas manusia di kota tersebut sehingga roda perekonomian bisa berjalan lebih baik. Bagi kota-kota metropolitan, umumnya memilih transportasi berbasis rel sebagai transportasi publik. Transportasi publik berbasis rel dianggap lebih cepat dan lebih banyak mengangkut penumpang dibandingkan transportasi yang menggunakan jalan raya seperti bus. 

Terdapat beberapa istilah umum yang sering dipakai pada transportasi publik perkotaan berbasis rel. Beberapa istilah yang umum kita jumpai antara lain trem, LRT, MRT dan monorel. Masing-masing istilah memiliki perbedaan. Berikut adalah ulasan tentang perbedaaan antara trem, LRT, MRT dan monorel.

1. TREM

Beginilah Perbedaan Antara Trem, LRT, MRT dan Monorel

Trem seringkali disebut juga dengan streetcar. Istilah trem dipakai untuk transportasi publik berbasis rel yang jalurnya sejajar dengan jalan raya. Hal tersebut membuat trem harus berbaur dengan moda transportasi lainnya. Dalam beroperasi, trem harus membatasi kecepatannya untuk menghindari kecelakaan dengan moda transportasi lainnya yang menggunakan jalan raya. Selain membatasi kecepatannya, sebuah trem biasanya juga dibatasi jumlah gerbongnya yang hanya terdiri 1 hingga 2 gerbong agar tidak mengganggu arus lalu lintas. Umumnya trem memiliki kapasitas antara 125-250 penumpang. Dibeberapa tempat, trem diberikan prioritas utama dalam melintasi jalan raya yang disebut dengan istilah right of way.


2. LRT
Beginilah Perbedaan Antara Trem, LRT, MRT dan Monorel


LRT atau Light Rail Transit merupakan istilah yang dipakai untuk angkutan perkotaan yang armadanya lebih ringan dibandingkan kereta api yang umum kita jumpai. Maka dari itu trem dapat digolongkan sebagai LRT. Hanya saja istilah LRT biasanya digunakan untuk angkutan berbasis rel yang memiliki jalur khusus yang terpisah dari pengguna jalan lainnya, baik itu seluruh jalurnya atau sebagian saja. Misalnya diberi pemisah dari pengguna jalan lainnya atau dibuatkan jalur layang (elevated). Umumnya sebuah LRT terdiri dari 3-6 kereta dalam setiap rangkaiannya. Kapasitasnya sekitar 260-900 penumpang. Tidak ada standar yang baku dalam penggunaan istilah LRT ini. Jadi terkadang walaupun ada sebuah LRT yang memiliki jalur terpisah dari pengguna jalan lainnya, orang-orang tetap menyebutnya trem.

3. MRT

Beginilah Perbedaan Antara Trem, LRT, MRT dan Monorel

MRT atau Mass Rapid Transit merupakan angkutan rel perkotaan yang memiliki kapasitas dan frekuensi yang tinggi. Untuk itu sebuah MRT mutlak memiliki jalur yang terpisah dengan transportasi lainnya. Makanya seringkali kita jumpai sebuah MRT tidak hanya memiliki jalur yang melayang (elevated), tetapi juga dibawah tanah (subway). Setiap rangkain kereta MRT mampu mengangkut sekitar 800-2000 penumpang. Karena kapasitasnya yang besar, sebuah MRT biasanya dibuat terintegrasi dengan transportasi lainnya seperti LRT atau bus. Seperti yang kita ketahui, MRT memiliki kapasitas yang besar sehingga butuh lahan yang luas untuk jalurnya. Oleh sebab itu MRT butuh transportasi seperti LRT atau bus sebagai pengumpan untuk menjangkau kawasan-kawasan dengan lahan yang lebih sempit.

4. MONOREL
Beginilah Perbedaan Antara Trem, LRT, MRT dan Monorel
Monorel merupakan angkutan perkotaan yang menggunakan rel tunggal sebagai lintasannya, berlainan dengan kereta konvensional yang menggunakan sepasang rel paralel. Biasanya monorel menggunakan ban karet dan melintas pada lintasan beton, sehingga monorel ketika beroperasi tidak akan sebising kereta konvensional. Monorel dapat digolongkan sebagai LRT atau MRT, tergantung dari besarnya kapasitasnya.

SUMBER : KASKUS

Comments

Popular posts from this blog

Future Tense, Future Continuous Tense, Future Perfect Tense, And Future Perfect Continuous Tense (Versi Indonesia)