PRODUKSI WASTE dan ORE

Produksi waste dan ore emas ditentukan dari pihak Mine Planning sesuai dengan target permintaan pasar.
1.  Ore Mined
Pada menambangan emas menentukan jumlah produksi tidak ditentukan banyaknya ore mined yang dihasilkan. Untuk ilustrasi mengenai produksi mineralisasi emas adalah sebagai berikut :
a). Target produksi dalam 1 bulan adalah 200 Kg Emas Billion
b). Kapasitas crusher adalah 2000 ton perhari
c). Penambangan ore dalam 1 bulan sebesar 60.000 ton
d). Grade Au 2,4 gr/ton
e). Maka untuk perhitungannya adalah sebagai berikut :
200 Kg = 60.000 ton x grade gr/ton (equivalent)
Grade gr/ton (equivalent)           = 200 Kg / 60.000 ton
= 200.000 gr / 60.000 ton =  3,3 gr/ton
Grade gr/ton (equivalent) = Kadar Au + )
Catatan : untuk konstanta disesuaikan dengan harga pasar untuk perak (Ag) yang saat ini bernilai 75. Artinya bahwa untuk kadar Ag akan setara dengan kadar Au bila kadar Ag sebesar 75 gram untuk 1 gram kadar Au.
3,3 gr/ton= 2,4 gr/ton + )
Kadar Ag = (3,3 – 2,4) x 75 = 67,5 gr/ton
f). Apabila penambangan ore dalam 1 bulan melebihi 60.000 ton, contoh 70.000 ton. Hal ini diakibatkan dilution effect, maka akan terjadi penurunan ore grade, dengan perhitungan sebagai berikut :
200 Kg = 70.000 ton x grade gr/ton (equivalent)
Grade gr/ton (equivalent) = 200 Kg / 70.000 ton = 200.000 gr / 70.000 ton
   =  2,9 gr/ton
     Au (gr/ton)= )= 2,1 gr/ton
     Ag (gr/ton)= ) = 57,9 gr/ton
     Artinya bahwa dampak dari swell material dari hasil peledakan adalah sebagai berikut :
No
Description
Target
Actual
1
Ore mined
60.000 ton
70.000 ton
2
Au grade
2,4 gr/ton
2,1 gr/ton
3
Ag grade
67,5 gr/ton
57,9 gr/ton
4
Equivalent
3,3 gr/ton
2,9 gr/ton
Dengan tetap mempertahankan produksi crushing 60.000 ton dan grade equivalent 3,3 gr/ton, maka dibutuhkan:
          3,3 gr/ton= 2,1 gr/ton + )
          Kadar Ag = (3,3 – 2,1) x 75 =  90  gr/ton
a). Kadar Au sebesar 2,1 gr/ton
b). Kadar Ag sebesar 90 gr/ton

2.  Waste Mined
Pada kegiatan penambangan selain memproduksi ore, juga memproduksi waste sebagai akibat dari pengambilan ore pada penambangan open pit. Metode yang digunakan dalam penambangan adalah backfilling atau penutupan atau penimbunan kembali area bekas penambangan (ex-pit). Dengan metode tersebut maka terdapat dua disposal yaitu disposal in-pit dan disposal out-pit.

Untuk disposal out-pit adalah disposal yang berada di luar pit. Disposal ini dibuat dengan pertimbangan tidak adanya area disposal in-pit biasanya dibuka saat awal penambangan atau dapat dibuka saat pertengahan kegiatan penambangan dikarenakan tidak ada lokasi disposal.

Disposal in-pit adalah area disposal yang berada didalam pit, dikarenakan pit tersebut telah selesai ditambang (mined out). Hal ini dilakukan dengan pertimbangan untuk mengurangi biaya terutama menekan pada biaya kegiatan re-handling untuk penutupan tambang, masuk juga dalam kegiatan rehabilitasi area bekas tambang, yang nantinya akan direklamasi, mengurangi biaya pajak dan PNBP.

Saat ini lokasi Disposal atau weste dump aktif di area penambangan PT. KBK terdapat 5 lokasi yaitu disposal Ambalat, diposal Cia, disposal Lukman, disposal Kuning dan disposal Laydown. Secara general geometri disposal adalah sebagai berikut :
1.      Tinggi slope 10 meter
2.      Sudut single slope 54º
3.      Lebar crest berm 10 meter
4.      Metode dumping menggunakan metode pengkapsulan dengan dumping by layer.

Sedangkan untuk final disposal, maka geometrinya adalah sebagai berikut :
1.      Tinggi slope 10 meter
2.      Sudut single slope 20º
3.      Lebar crest berm 5 meter

Comments

Popular posts from this blog

PERDEBATAN ANTARA GOLONGAN TUA DAN MUDA MENJELANG PROKLAMASI

BEDA TERM, LRT, MRT DAN MONOREL

LIMBAH