MENGENAL, MENILAI DAN MENGONTROL BAHAYA

“ MENGENAL, MENILAI DAN MENGONTROL BAHAYA”


Tujuan :
Mengurangi jumlah frekwensi eksiden, luka dan cedera di tempat kerja

Arti dari bahaya pekerjaan/occupational hazard :
Segala kondisi pekerjaan, bahan atau proses yang berpotensi menyebabkan suatu kerugian, cedera atau sakit terhadap seseorang ataupun bayi yang belum lahir.

Ada 4 kelompok besar baghaya :
1.Bahaya Fisik :
Contohnya antara lain: suara bising, Getaran, Radiasi, Mesin terbuka, Permukaan licin, Permukaan panas, Kurang penerangan, Peralata rusak, Kabel terbuka Dll

2.Bahaya Kimia :
Segala bahan kimia yang menyebabkan kerusakan pada tubuh manusia contohnya antara lain: Racun, Bahan pelarut, Asbes, Oksida logam c/o, Magnesium , Tembaga Dll.

3.Bahaya Biologi :
Segala subtansi biologis (Debu organic, jamur,serangga , kutu, kuman, protozoa, bakteri, virus dan enzim) yang menyebabkan alergi, wabah atau penyakit contohnya antara lain: Bakteri Legionella, Pneupholia, Hepatitis B, HIV, Debu kayu keras, Debu kapas, debu gabus, debu tepung gandum gigitan serangga, virus rhinovirus, enzim alkalase.

4.Bahaya Ergonomic.
Didefinisikan sebagai suatu keadaan, tempat kerja atau aktifitas yang dapat menyebabkan tekanan yang bersifat fisik mauapun  psikis atau tekanan yang tidak semestinya terjadi pada anatomi suatu bagian tubuh. Bahaya ini sulit di identifikasi contohnya antara lain: Buruknya perencanaan stasiun kerja, layout tempat kerja, mengangkat beban manual secara berlebihan, siklus pekerjaan yang tidak seimbang, peralatan dan perlengkapan yang tidak baik, pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan banyak pergerakan dalam meraih, menarik, menekuk, dan gerakan berulang-ulang.

Mengenal bahaya:
Melaksanakan inspeksi, JSA, Job Hazard Alalysis, Procedure, Audit, Standard dan kode, Analis Aksiden dan insiden, pemeriksaan perawatan preventive, Penilaian resiko dan secara aktif melibatkan semua karyawan dalam mengidentifikasi suatu bahaya ditempat kerja.

Menilai suatu bahaya:
Penilaian resiko bahaya: eksiden terburuk yang dapat terjadi, eksiden yang paling mungkin terjadi, seberapa besar kemungkinan terjadi eksiden terburuk, apakah eksiden ini dapat diterima, konsekwensi bila eksiden terburuk terjadi, konsekwensi bila eksiden yang paling cenderung terjadi, apakah konsekwensinya dapat diterima, apakah kita harus mengendalikan resiko tersebut.

Kita memerlukan seorang ahli dalam menilai bahaya secara efektif.

Mengontrol bahaya:
1.Eliminasi: Menghilangkan seluruh bahaya dari tempat kerja.
2.Subtitusi: Menggantikan peralatan berbahaya dengannperalatan yang tidak berbahaya.
3.Kontrol administrasi: Sistim pengawasan kesehatan, Rotasi kerja, Program monitor biologi, Daerah terbatas, Ijin kera panas, Instrumrnt monitor pencemaran, Pelatihan, Ijin masuk ruangan tertutup, Prosedur kerja yang aman, Peraturan keselamatan kerja, Kebijaksanaan perusahaan.
4.Kontrol teknik; Penutupan, Pembendungan, Limiasi.
5.Peralatan Pelindung Diri (APD)

Comments

Popular posts from this blog

Future Tense, Future Continuous Tense, Future Perfect Tense, And Future Perfect Continuous Tense (Versi Indonesia)