PENDOSA



suara-suara itu begitu aneh... menghujam setiap detik demi detik
aku seperti ditampar oleh ribuan orang yang berlalu pergi tanpa pesan

diantara ribuan dengungan takbir itu..
hatiku ditusuk bak seorang yang sedang menjahit baju sobeknya

kini aku merasakan bahwa seperti inikah rasanya
diatas kesusahan yang melanda
sebenarnya bukan hanya untuk diratapi namun harus dihadapi

bukan penindasan oleh orang lain
bukan pula penjahat perang yang bersalah
namun perasaan ini yang harus dihadapi
agar dapat lebih bijaksana

lagi lagi teriakan tahmid itu membuatku seperti orang yang tak berdaya
coba berharap akan datangnya hari itu
tapi kenapa rasanya aku blum siap...

aku banyak dosa
aku banyak salah..
dan aku malu menghadap MU

adakah dirimu akan memaafkan ku
adakah dirimu mengampuni ku....

inikah rasane sebagai pendosa.....?

Comments

Popular posts from this blog

Future Tense, Future Continuous Tense, Future Perfect Tense, And Future Perfect Continuous Tense (Versi Indonesia)

PERDEBATAN ANTARA GOLONGAN TUA DAN MUDA MENJELANG PROKLAMASI