PANDUAN DASAR BERORGANISASI

I. Membangun Basis
Membangun basis-basis adalah perwujudan konkret dari kepemimpinan di suatu wilayah-wilayah dan sektor. Seluruh usaha mengorganisir akan diarahkan menuju pembangunan basis.
Suatu wilayah basis berdiri pada saat kehadiran kita di suatu tempat (kampus, desa,/kampung/pabrik) memegang peranan yang menentukan dalam menetapkan arah dan tujuan tempat tersebut. Konkretnya bahwa organisasi-organisasi dan aliansi-aliansi maupun organisasi formal yang ada ada dibawah kepemimpinan kita. Dan karena itu sanggup menyokong dan menjawab kebutuhan-kebutuhan perjuangan dan kampanye-kampanye massa kita. Kepemimpinan langsung di jamin melalui kelompok inti kita yang memegang dan memiliki posisi berpengaruh dalam tubuh organisasi-organisasi kita.

Bagaimana selanjutnya kita membangun basis tersebut?
Dari kampanye-kampanye massa yang dilancarkan oleh organisasi sektoral dan multi sektoral kita dapat mengenali sejumlah kontak yang dapat dikembangkan sebagai aktifis-aktifis massa yang bekerja disuatu tempat. Kontak-kontak ini dapat didorong guna menyediakan investigasi awal bagi wilayah kita dan untuk membentuk cabang-cabang yang tersusun rapi dari organisasi atau aliansi legal dan yang secara tertutup menghubungkan dan mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas cabang tersebut dengan kampanye sektoral dan multi sektoral. Mereka bisa juga membentuk serikat-serikat atau mengubah himpunan-himpunan fakultas/universitas menjadi serikat-serikat dan menyatukannya ke dalam federasi yang progresif atau membentuk Dewan-Dewan Rakyat.

Pada saat kita secara meningkat memiliki posisi yang kuat, kita sanggup meresapkan pengaruh dan memberikan pedoman kepada pemimpin-pemimpin organisasi lokal yang sudah berdiri dan mendorong mereka untuk maju mengambil pemihakan dan bentuk-bentuk aksi yang lebih militan. Dari tengah-tengah aktifis mahasiswa, pemuda, buruh dan petani kita bisa mendapatkan kontak-kontak aktif yang bisa menerima orientasi yang lebih progresif dan akhirnya membuka kepemimpinan langsung secara terbuka.

Anggota-anggota aktif lain perlu didorong untuk maju mengambil peranan aktif dalam organisasi dan aliansi multisektoral sebagai bagian yang paling berpengaruh dan penting dari lapisan intelegensia borjuis kecil.

Berbarengan dengan kerja pendidikan dan propaganda di kampus, pabrik atau desa, harus juga dilancarkan baik perjuangan dan kampanye tingkat lokal dan teritorial (wilayah) dan dilancarkan aksi-aksi yang bertujuan memperkenalkan dan mengangkat isu-isu lokal dan teritorial.

Adalah keharusan bagi organisasi kita untuk membangun basis jika kita hendak memobilisasi ribuan massa mahasiswa untuk kampanye kita.

Bangkitkan, Mobilisasikan dan Organisir massa mahasiswa

Organisasi kita bertanggungjawab memimpin gerakan massa terbuka mahasiswa dan pemuda dalam konteks revolusi demokratik. Program-program organisasi mengakui peranan menentukan sebagai bagian penting dari lapisan intelegensia borjuis kecil. Program-program kita lebih jauh mensyaratkan mahasiswa untuk memperjuangkan tuntutan-tuntutan sektoral mereka maupun issu nasional dan mengorganisir serta membangun front selebar mungkin dalam sektor mahasiswa secara khusus dan dikalangan borjuis kecil pada umumnya.

Perwujudan dan realisasi tugas-tugas ini sebagian besar tergantung atas dilancarkannya gerakan massa terbuka mahasiswa. Gerakan massa terbuka mahasiswa adalah aksi bersama mahasiswa yang terorganisir, terencana, dan berkelanjutan (well organized, well planned, and sustained) dengan tujuan memberikan dampak perubahan dalam tubuh sektor, sistem pendidikan dan masyarakat secara keseluruhan. Wataknya yang terbuka perlu menyentuh massa mahasiswa selebar mungkin. Dipihak lain, jumlah populasi sektor ini saja dan keberadaannya yang terpusat di kampus-kampus, menjadikannya kekuatan massa yang potensial untuk memajukan perjuangan demi perubahan mendasar dalam tubuh sistem pendidikan dan membantu membentuk pendapat umum yang sejalan dengan amanat revolusioner. Gerakan massa terbuka mahasiswa berjuang untuk hak-hak dan kepentingan-kepentingan demokratis secara khusus dan berjuang untuk aspirasi demokratis mahasiswa dan rakyat pada umumnya.

Untuk melancarkan, meneruskan dan mengintensifkan organisasi, kita harus secara jelas memahami saling hubungan antara kerja dan perlengkapan-perlengkapan, gaya kepemimpinan dan cara-cara mengorganisir.

Lancarkan kerja Propaganda dan Pendidkan

Untuk membangkitakan kesadaran dan menggerakan sektor melancarkan aksi, kita melakukan kerja propaganda – pendidikan.

Kerja propaganda dan pendidikan kita memberikan kesadaran dan perhatian terhadap isu-isu sektor yang mereka hadapi dengan pandangan memberikan kepada mereka analisis yang komprehensif dan kontekstual, yang berkaitan dan berakar pada persoalan mendasar masyarakat kita. Dengan demikian, menggerakan mereka melancarkan aksi yang sejalan dengan persoalan yang menimpa mereka.

Secara umum, kegiatan propaganda dapat dibedakan dari kegiatan pendidikan dalam hal tujuan, isi yang diberikan dan cara melakukannya.

Propaganda dijalankan untuk mengangkat dan mempopulerkan suatu isu atau menggerakan peserta/pendengarnya guna mengambil bentuk khusus aksi politik. Maka, sifatnya eksplisit, terus terang dalam hal membeberkan isu secara emosional dan agitatif untuk mengharuskan perlunya aksi politik. Kerja pendidikan, di pihak lain, dikerjakan untuk memperdalam tingkat pemahaman para peserta terhadap isu tertentu guna meningkatkan kesadaran dan komitmen sosial mereka. Pendidikan dijalankan secara sistematik dan berkelanjutan , informatif dan mensolidkan.

Oleh karena sifat dan tujuan pokonya, kerja propaganda dijalankan dengan cara menyapu (sweeping) misalnya hanya sejauh massa atau pendengar memperhatikan. Sedangkan kerja pendidikan oleh karena sifatnya yang komprehensif membutuhkan waktu lebih lama dalam kegiatannya dan akan lebih efektif dengan jumlah peserta yang lebih sedikit.

Kerja propaganda-pendidikan dapat dilakukan dengan berbagai bentuk. Kita coba menggolongkannya sebagai berikut :

1. Bahan-bahan propaganda-pendidikan tertulis seperti : statemen, press release, pedoman belajar, referensi-referensi dan semacamnya.
2. Aktivitas-aktivitas propaganda-pendidikan oral, lisan seperti : seminar, simposium, ceramah, wawancara, workshop dan semacamnya
3. Bahan-bahan dan aktivitas-aktivitas propaganda audio visual seperti : teater, drama kebudayaan, pertunjukan film dan video, produksi slide, poster dan sebagainya.

Berdasarkan pengalaman, bentuk-bentuk kerja propaganda-pendidikan tertentu cocok untuk lapisan-lapisan berbeda suatu sektor. Sebagai contoh bentuk audio-visual seperti teater rakyat atau lagu-lagu rakyat sangat mudah diserap danm efektif untuk sektor umum. Dalam bentuk propaganda-pendidikan tertulis, penggunaan bahasa Indonesia, bahasa daerah atau mungkin bahasa Inggris, gaya tulisan, pemilihan bentuk cetakan (leaflet, buku saku atau selebaran misalnya) harus diperhitungkan masak-masak tergantung pada lapisan khusus yang ditargetkan. Dalam bentuk propaganda-pendidikan lisan, misalnya seminar atau diskusi panel, pemilihan pembicara, penyanggah dan pembawa acara harus memperhatikan peserta/pendengar untuk mewujudkan target lebih efektif.

Sasaran tempat bagi kerja propaganda-pendidikan kita adalah ruangan kelas, kampus secara umum, organisasi-organisasi mahasiswa, kampung asrama mahasiswa dan masih banyak lagi. Bentuk dan sasaran tempat untuk kegiatan propaganda-pendidikan adalah banyak, sebanyak tenga dan kreativitas yang dimilki dan diditemukan oleh massa mahasiswa.

Kunci pokok bagi kesuksesan kerja propaganda-pendidikan kita terletak pada kemampuan dan kesanggupan organiser kita mengetahui tingkat kesadaran massa secara obyektif. Kecakapan bertolak dari tingkat itu dan dari sana membangkitkannya menuju garis demokrasi. Walaupun begitu seseorang pasti menemukan derajat kesadaran sosial yang berlainan diantara orang-orang di suatu wilayah atau area kerja. Maka khususnya penting agar kerja pendidikan-propaganda dirancang ada berbagai tingkat-tingkat agar dapat menyentuh jumlah orang sebanyak dan seluas mungkin.

Jadi, kerja pendidikan-propaganda dapat digolongkan menurut isu atau topik yang dibawakan dan tingkat kesadaran peserta/pendengar yang ditargetkan, misalnya, isu-isu tentang hak-hak ekonomis dan demokratis, isu hak asazi, dan isu-isu demokrasi yang komprehensif .

Yang harus jelas bagi organiser kita bahwa kekhususan peserta/pendengar yang ditargetkan menentukan tingkat dan bentuk pendidikan-propaganda yang harus digunakan. Memang sudah terang bahwa setiap aktifis harus menggalakan kerja pendidikan-propaganda pada berbagai tingkat atau level menuju arah demokrasi. Ini berarti bahwa, analisis atas isu-isu sektoral atau multisektoral khusus harus dilihat dalam konteks merapuhnya struktur pendidikan dan kebudayaan yang diakibatkan oleh krisis masyarakat setengah jajahan dan kapitalis---masyarakat yang menghambakan pendidikan Indonesia tunduk pada kebusukan sistem kapitalis.

Lebih jauh lagi kerja pendidikan-propaganda haruslah membawa massa pada kenyataan tatanan neo kolonial dan fasis dan harus mengajaknya pada pilihan revolusi demokratik. Singkatnya secara ilmiah kita mesti mengkaitkan solusi akhir isu-isu sektoral dan subsektoral kepada perjuangan politik.

Untuk membantu kerja keras kita menjalankan pendidikan-propaganda, kita dapat memanfaatkan dan menggunakan program-program dan lembaga-lembaga legal yang kaya akan ahli, jaringan juga dana dan data.

Satukan massa mahasiswa dalam organisasi kita

Tujuan yang lebih konkret dari kerja pendidikan-propaganda kita adalah membumikan tingkat kesadaran sosial massa yang makin tinggi menjadi keputusan untuk melakukan aksi dan berorganisasi. Adalah penting untuk menekankan adanya hubungan saling melengkapi antara kerja propaganda massal dengan menyodorkan bentuk-bentuk organisasi tertentu yang menjamin kehendak anggota-anggota kita dapat menyatakan kesadran dan keterlibatan dengan lebih memasyarakat.

Untuk memudahkan kerja, kita menarik garis pemisah antara organisasi massa kita dengan aliansi berdasarkan orientasi, sasaran yang ditargetkan, arah dan tujuan pokonya, dan bentuk bentuk aktivitas masing-masing.

Sebuah aliansi yang lebar merupakan suatu himpunan dari berbagai organisasi mahasiswa dan perorangan dalam suatu wilayah tertentu.

Pada masa awal kerja keras mengorganisir, aliansi dibangun terutama lebih menangani issu sektoral dan hak-hak ekonomis dan demokratis secara jitu memperhitungkan wataknya yang longgar, sekalipun demikian pada saat sekarang ia bisa juga dapat digunakan sebagai media untuk mempopulerkan soal hak asazi manusia.

Aliansi yang tulen dan efektif merupakan kunci pokok untuk melancarkan perjuangan massa yang berskala luas danm memberikan dampak politik besar.

Di pihak lain, kita mendirikan organisasi-organisasi massa untuk lebih efektif mengorganisir dan mensolidkan massa mahasiswa yang jumlahnya cukup besar, dan anggota-anggota sektor pendidikan lainnya.

Berikutnya, kita memberikan perhatian khusus untuk membentuk organisasi politik sebagai tipe organisasi massa dimana kontak-kontak mahasiswa yang lebih politis diorgnaisir, dimobilisr dan disolidkan untuk melancarkan aksi-aksi mengenai isu-isu yang lebih umum seperti Dwi Fungsi ABRI, Pemerintahan Koalisi Demokratik, Imperialisme, ketimpangan dan kemerosotan ekonomi dan ham dan seterusnya. Melalui organisasi kita sanggup memberikan media bagi keterlibatan mahasiswa yang lebih militan berkaitan dengan isu-isu sektoral sampai ke isu –isu rakyat secara umum, kemudian opl akan menjadi kendaraan kita guna menyiarkan analisa dan garis demokrasi kepada massa mahasiswa dan rakyat .

Lancarkan kampanye massa dan perjuangan massa

Kita memasukan kontak-kontak kita ke dalam berbagai organisasi legal kita sehingga mampu melibatkan mereka pada berbagai level dan cara perjuangan politik . diantaranya adalah kampanye massa dan perjuangan massa.

Kampanye massa dan perjuangan massa merupakan aksi politik yang terencana, terorganisir baik, dan terkonsolidasi untuk mempopulerkan isu-isu strategis seperti : Pencabutan Dwi Fungsi ABRI, Pemerintahan Transisi dan imperilaisme. Kampanye massa biasanya diadakan secara berkala, seperti dalam kampanye HAM yang biasanya dilakukan setiap tahun dan memuncak pada bulan Desember. Perjuangan massa, dipihak lain adalah aksi politik yang dilancarkan untuk mewujudkan dan dipenuhinya tuntutan-tuntutan tertentu. Seperti juga kampanye massa juga mutlak merupakan aksi politik yang well organized, well-planned, dan well coordinated. Perjuangan massa juga harus dilakukan dengan cara yang berkelanjutan. Jenis perjuangan massa yang paling umum kita kenal adalah aksi-aksi yang secara tetap kita lancarkan sampai hari ini, seperti aksi solidaritas dan pembelaan perjuangan kaum tani atas tanah yang dirampas, penurunan tarif listrik, hak-hak mahasiswa berorganisasi, fasilitas belajar yang sesuai, penuruna SPP dan seterusnya.

Penting untuk dicatat bahwa perjuangan massa dapat dilancarkan dalam suatu kampanye massa, contohnya, perjuangan para mahasiswa atau dewan mahasiswa, kebebasan mimbar akademik, otonomi kampus dari campur tangan kelas penguasa, perbaikan fasiltas belajar (perpustakaan yang lengkap, ruang kelas yang memadai) penurunan uang SPP, umpamanya dapat dilakukan dalam konteks kampanye massa untuk sistem pendidikan yang pro-rakyat, ilmiah, dan demokratis.

Baik kampanye massa maupun perjuangan massa biasanya mencakup dilancarkannya aksi massa. Aksi-aksi massa adalah kegiatan politik khusus yang dijalankan untuk mendramatisir isu atau tuntutan guna memenangkan simpati dan dukungan khalayak ramai. Ini dapat berwujud dalam berbagai bentuk, tergantung kreativitas, tenaga dan kegairahan kita.

Kita melanvarkan kampanye massa dan perjuangan massa untuk membeberkan penyakit masyarakat dan memperlihatkan kebenaran dan efektifitas aksi bersama yang militan. Dalam hal perjuangan massa kita juga melakukan hal yang sama untuk memperjuangkan dan menjebolkan tuntutan-tuntutan adil dan absah kita. Dalam kedua proses tersebut, kita sanggup memenangkan simpati dan dukungan warga negara yang semakin bangun berdiri dan berpihak kepada revolusi demokratik. Partisipasi dalam kampanye massa dan perjuangan massa massa menempa pengalaman dan menggembleng massa mahasiswa untuk perjuangan yang lebih gigih dan lebih besar lagi di hari esok. Kampanye massa dan perjuangan massa juga memperkuat dan mengintensifkan kerja keras kita untuk mengguncang dan pada akhirnya menjungkir balikan rejim yang sedang sekarat ini.

Perjuangan politik yang dilancarkan sektor pemuda dan mahasiswa bersama-sama sektor lain dalam masyarakat indonesia—buruh- tani---kaum miskin kota, nelayan, pedagang, perempuan intelektual dosen-dosen, guru , kaum profesional dan juga suku anak dalam memang masih kecil dan lemah. Namun demikian sepanjang kita berjuang pada amanat revolusi demokratik dan konsisten dengan prinsip garis massa, oleh massa dan demi kemenangan massa, maka kerja keras kita, cucuran keringat dan darah kita, akan menjelma menjadi mahkota kemenangan revolusi rakyat.

Kampnaye massa dan perjuangan massa akan berdampak dua gerakan yang sejajar : yang satu berhadapan dan memperjuangkan isu-isu ekonomi tetapi selalu terkait dengan level politik, yang lain berjalan berhadapan secara langsung dengan soal-soal politik. Pada titik kunci kampanye-kampanye kita, dan dalam koordinasi dengan menghasilkan sektor-sektor lain, dua gerakan yang bersatu akan menghasilkan derajat kelumpuhanyang meningkat.

Berikut ini merupakan langkah-langkah yang perlu dalam melancarkan kampanye massa dan perjuangan massa :

1.Investigasi dan analisa yang menyeluruh atas isu-isu dan tuntutan-tuntutan, satukan massa mahaiswa pada analisis ini, dan tetapkan bentuk perjuangan yang tepat.
Tahap atau langkah ini mencakup penetapan target minimum dan maximum dalam realisasi tuntutan-tuntutan dan dalam mempopulerkan isu-isu tersebut. Tentu saja merupakan keharusan untuk mengkaitkan atau menempatkannya dalam analisa umum demokrasi sejati. Yang penting harus diperhitungkan juga adalah penentuan kekuatan kita berhadapan dengan kekuatan musuh.

2.Tetapkan rencana-rencana aksi, anggaran dan jadwal.
Langkah ini sangat penting dan menentukan dalam menjabarkan rencana aksi secara pasti, dalam arti bentuk dan tingkat mobilisasi dan propaganda, penentuan perlengkapan-perlengkapan yang diperlukan, tetapkan dan jalankan jadwal kerja (mulai mendirikan panggung sampai puncak kampanye atau perjuangan hingga penutupan atau perhentiannya) begitu juga harus ditentukan tempat, pembagian tugas, cara keterlibatan mahasiswa secara umum dan perorangan tertentu secara khusus.

3.Adakan assesment terhadap kampanye massa dan perjuangan massa untuk menarik pelajaran dari sana guna aksi di lain hari. Assesment sangat menentukan untuk membuat rencana ke depan. Secara khusus sangat penting mencatat faktor-faktor yang menyumbang keberhasilan aktivitas-aktivitas politik yang digunakan dalam kampanye atau perjuangan tersebut. Kesalahan dan kekeliruan harus pula di catat. Assesment juga memasukan orang-orang potensial untuk direkrut ke dalam organisa~i kita.

4. Gambarkan kemenangan kemenangan dalam perduangan !
Langkah ini utamanya cocok bagi perjuangan massa. Tidak ada pengganti untuk menang. Bahkan bila saja perjuangan tidak seluruhnya berhasil, tetap perlu diproyeksikan, digambarkan hasil hasil positif, meskipun sangat minimal, agar massa mahasiswa kita dapat membawa pulang kesadaran bahwa kita memiliki kekuatan yang melekat dalam berorganisasi dan dalam melakukan aksi bersama. Jadi bisa melibatkan mereka dalam perjuangan yang lebih besar di hari depan.

5. Konkretkan keberhasilan menjadi hasil hasil organisasional!

Oleh karena massa mahasiswa telah digembleng oleh pengalaman mereka dalam kampanye dan perjuangan, maka kita harus bisa menghitung pengalaman ini untuk memperluas, mengembangkan dan mengkonsolidasikan organisasi kita. Berupa perekrutan.

Berdasarkan pengalaman perjuangan massa tabun tahun lalu, kita mengetabui dan menyadari perlunya langkah—langkah berikut ini :

1. Rancang perjuangan menuju penambahan kekuatan.
Suatu perjuangan massa selalu harus merupakan peristiwa yang dramatik. Karena itu prinsip dasar dramatik dalam rangka penambahan kekuatan harus diterapkan dalam melancarkan perjuangan massa. Pastikan bahwa ada persiapan persiapan yang sudah dibuat sebagai dasar dasar tuntutan. Ini berarti dijalankannya kerja propaganda/pendidikan berkaitan dengan tuntutan tuntutan tersebut.

2 Ketahui bilamana mundur dalam posisi menang !
Pada saat aksi massa berlangsung keras dan kasar, karena harus berhadapan dengan bayonet, pentungan, gas air mata dan juga peluru maka kita perlu mengambil langkah mundur kalau memang kekuatan kita tidak memungkinkan. Dengan segala cara dan perhitungan yang mungkin, ketimbang tuntutan kita lepas dan hancur tota1 atau para mahasiswa menjadi Kapok dan demoralisasi dan organisasi menjadi keropos total.
Dalam kasus ini, maka prinsip yang harus diingat dan digunakan adalah “mundur satu langkah dan maju dua langka kedepan”. Akan tetapi hal yang penting dan menentukan adalah mengetahui kapan dan bilamana prinsip ini harus diterapkan suatu assesment yang obyektif atas situasi diperlukan apakah kita dapat terus berjalan ataukah kita betul-betul menghadapi jalan buntu.

3. Adakan assesment sehari-hari terhadap seluruh jalannya perjuangan massa!
Supaya kita selalu berada pada puncak situasi dan kita bisa menentukan setiap langkah kita, maka kita melakukan asessmen sehari hari atas seluruh jalannya perjuangan massa.

B. MENSOLIDKAN ORGANISASI KITA !

Sekali kita bekerja memperluas sel dan cabang organisasi kita menjadi sel dan cabang yang lebih besar, maka harus juga disolidkan semua anggota dan kekuatan persatuan organisasional dan politis kita. karena itu, hanya melalui kerja saling menguatkan antara ekspansi dan konsolidasi kita dapat mewujudkan langkah maju dan menentukan untuk perjuangan demokrasi sejati.

Bagaimana, kita mengerjakan ini?

Kita mengerjakan hal ini dengan setahap demi setahap memperkenalkan dan memimpin anggota anggota kita pada keyakinan mengikuti dan mematuhi praktek kepemimpinan bersama. Kita mempraktekkan kepemimpinan bersama, pertama sekali dan paling penting, dengan menjalankan perencanaan bersama atas kerja pendidikan, politik dan organisasional kelompok. Konsolidasi di sini dilakukan dalam konteks teori dan praktek revolusioner.

Dengan kerja pendidikan, kita mengidentifikasi bahan bahan yang menurut anggota harus dipelajari untuk mengasah pemahaman mereka terhadap isu isu yang sedang dihadapi, menempa pengetahuan teoritis mereka, mempertajam skill menjalankan taktik dan kecerdasan politik mereka atau membimbingaya dalam kerja mengorganisir. Jadwal jadwal disusun berdasarkan prioritas. Studi-studi ini dilakukan dengan cara "live in", berkumpul bersama selama satu minggu atau minimal beberapa hari, atau secara bergiliran : dan sebelum atau sesudah rapat-rapat.
Kerja politik kita dalam sel atau cabang pada pokonya meliputi pengadaan kegiatan kegiatan propaganda, pendidikan, menggerakan sektor untuk kampanye massa dan perjuangan massa, mengorganisir kawan kawan mahasiswa lain dalam organisasi dan aliansi kita dan merekrut lebih banyak lagi ke organisasi kita. Jadi perencanaan kerja politik kita utamanya mencakup jawaban atas pertanyaan pertanyaan berikut ini :
a. Di mana kita berada sekarang ini ? Bagaimanakah situasi ditempat ini? sejauh mana kita te1ah menuntaskan kerja kita ?
b. Apakah target kita? apakah issu yang kita hadapi dan bisa kita maksimalkan? Jenis kegiatan apakah yang yang kita adakan?

c. Bagaimanakah dengan aktivitas aktivitas persiapannya? Siapakah yang, bertanggung Jawab atas tugas¬ tugas ini?
d. Kapan kita akan melancarkan kampanye massa dan perjuangan massa? Bagaimana kita mengatasi kekurangan dan rintangan.

Hanya dengan, mengurai pertanyaan pertanyaan dasar ini kita dapat menjamin bahwa kita sampai pada rencana komprehensif yang dalam berakar pada kondisi yang ada dan satu! bila diimplementasikan akan mendorong kerja kita beberapa langkah ke depan.

Disamping itu kita adakan, sesion asessmen dan kritik diri secara tetap dan teratur untuk memastikan mulusnya jalan kerja kita identifikasi kecenderungan positif dan negatif agar kita bisa bertindak atas ini, garis besarkan status atau keadan kita agar kita dapat menyusun rencana berikutnya; dan juga keseimbangan organisasional. Baik asessmen dan kritik-diri merupakan peralatan penting dalam kerja kita untuk mengatasi munculnya perbedaan yang problematis dan menghambat.

Dua soal organisasional yang sama pentingnya adalah soal keamanan dan keuangan. Bagian dari perencanaan harus meliputi asessmen kebijakan keamanan yang akan menjamin keamanan anggota dan organisasi keselurahan. Soal keuangan seperti pengumpulan iuran atau sumbangan dan juga anggaran kebutuhan sel/cabang harus dibahas pula.

Sekali kita merancang program aksi kita bersama sama, kita berlanjut pada pelaksanaan secara bersama atas dua prioritas tugas kita : ekspansi dan konsolidasi. Sepanjang kerja ini, kita adakan pengecekan dan monitoring terhadap kemajuan kerja kita dan terus mengamati keadaan/kesehatan pribadi dan politik kawan kawan kita.

Akhirnya, tetapIah ingat bahwa selalu ada kegembiraan dalam mengorgansir massa mahasiswa untak perjuangan demokrasi sejati! Pada waktu kita berorganisasi kita mengetahui dan sadar terdapat jutaan jiwa jiwa pemberani dan tangguh yang sama sama bekerja seperti kita demi tugas mulia dan perjuangan hidup mati di seluruh tanah air Indonesia !

Comments

Popular posts from this blog

Future Tense, Future Continuous Tense, Future Perfect Tense, And Future Perfect Continuous Tense (Versi Indonesia)

PERDEBATAN ANTARA GOLONGAN TUA DAN MUDA MENJELANG PROKLAMASI